Kamis, 19 Januari 2017

CARYOPHYLLI FLOS (Bunga Cengkeh)


PENGERTIAN FLOS


Adalah bagian tanaman berupa bunga yang dipakai sebagai bahan simplisia.untuk mendapatkan kandungan bahan berkhasiat yang maksimal,pemungutan hasil tergantung pada jenis tanamannya.Contoh:Cengkeh,dipetik selagi masih kuncup. Melati,dipetik saat sudah mekar. Namun disini saya akan membahas caryophylli flos 


CARYOPHYLLI FLOS

·        Nama Lain                 : Cengkeh
·        Nama Tanaman Asal: Eugenia caryophyllus ( Spreng )
·        Keluarga                     : Myrtaceae
·  Zat Berkhasiat Utama/Isi : Minyak atsiri yang mengandung Egenol. Zat serupa damar, tidak berasa, hablurnya berupa jarum  yang disebut kariofilin, zat penyamak dan Gom
·   Penggunaan: Stimulansia, obat mulas, menghi-langkan rasa mual dan muntah
            Pemerian     : Bau aromatik kuat, rasa pedas
·        Sediaan        : Oleum caryophylli kadar minyak atsiri tidak kurang dari 15 % v/b
·        Bagian Yang Digunakan: Anak daun
·        Waktu Panen              : Tanaman yang sudah berumur 6 Tahun dapat mulai dipetik kuncup bunganya. kuncup-kuncup ini mula-mula berwarna putih, kemudian hijau dan akhirnya merah. Kuncup bunganya harus dipetik sewaktu  warnanya berubah dari hijau menjadi merah. Kemudian diasapi, lalu dijemur  dan dilepas dari tangkainya.
·        Penyimpanan            : Dalam wadah tertutup baik




PENGERTIAN CENGKEH :


Tanaman rempah, asli di Maluku, ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan atau dikebun, tetapi umumnya dibudidayakan. Cengkeh tumbuh baik pada iklim tropis, tanah subur dengan drainase baik dan tidak tahan terhadap genangan air, serta tumbuh pada ketinggian  1-900 m di atas permukaan laut.
Pohon cengkeh bisa mencapai tinggi 5-10.m, percabangan banyak mulai dari bawah. Batang bila dimemar berbau harum. Daun tunggal, bertangkai, tebal seperti kulit. Helaian daun bulat telur sampai lanset memanjang, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, tulang daun menyirip, permukaan atas mengkilap, panjang 6-13,5 cm, lebar 2,5-5 cm, warnanya hijau, bintik-bintik kelenjar yang tembus cahaya. Panjang tangkai daun 1-2 Cm. Daun muda warnanya hijau muda atau coklat muda, tergantung varietasnya. Bunganya bunga majernuk dalam malai rata, yang keluar dari ujung-ujung ranting. Jumlah bunga pada tiap malai 3-21 bunga. Daun mahkota berbentuk tudung, bulat lingkaran, kemerahan, panjang 4-5 mm, rontok awal.


        Cengkeh Syzygium aromaticum L termasuk dalam Familia Myrtaceae. Di IndonesiaSumatera disebut Bungeu lawang, bunga lawang, singke, bunga lasang, sake, kembang lawang, cengkeh, bunga cangkeh, cangkih. Orang Jawa menyebutnya Cengkeh, cengke. Masyarakat di Nusatenggara mengenalnya sebagai :Cengkeh, wunga lawang, cangke, singke, palasenge, sengke. Penduduk di Sulawesi menamakannya Bunga rawan, single, bunga lawang, hungo lawa, cangke, cengke. Orang di Maluku menyebutnya Poirawane peela ano, pualawane, perawano, bung lawa, gomode, bululawa, buwalawa, gomede. Cengkeh memiliki berbagai sebutan dengan Nama daerah.



        Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) juga punya Sinonim yaitu; Eugenia aromatica L. dan Eugenia cayyophyllata Thumb. Para ahli jamu menyebut Cengkeh dengan nama simplisia Syzygii Flos, Caryophylli Flos, yaitu Bunga Cengkeh. Kandungan kimia Kuncup bunga cengkeh antara lain :Minyak atsiri, zat samak, lendir, lemak dan malam.  Kegunaan Kuncup bunga cengkeh antara lain untuk: mengurangi rasa nyeri, peluruh haid, peluruh kentut, pencegah mual, penambah nafsu makan, penurun panas.



MANFAAT :

Sakit Gigi
Pengobatan:
  • Cengkeh secukupnya disangrai hingga hangus kemudian digiling halus. Masukkan pada gigi yang berlubang lalu ditutup dengan kapas.
  • Cabai hijau dipotong ujungnya sedikit kemudian dibakar. Setelah panas, cabai ditempelkan pada bagian gigi yang sakit.
Pilih satu resep tersedia dan lakukan secara teratur 2 kali sehari.

Sakit Kepala
Pengobatan:
  • Cengkeh, kayu manis, biji pala, dan merica, masing‑masing secukupnya, dihaluskan hingp menjadi bubuk. Seduh bubuk tersebut dengan 1/2 gelas air panas, disaring, kemudian airnya diminum.
  • 25 gram kencur dan 15 gram jahe direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian air rebusannya diminum selagi hangat.
Pilih satu resep tersedia dan lakukan secara teratur 2 kali sehari.

Pegal Linu
Pengobatan:
  • 10 butir cengkeh, 15 biji merica, dan 30 gram daun belimbing wuluh yang masih muda digiling hingga lialus. Tambahkan cuka secukupnya lalu dibalurkan pada bagian yang sakit.’
  • Sereh segar secukupnya beserta akarnya dan 15 gram jahe merah direbus dengan air secukupnya. Gunakan airnya untuk mandi (air hangat).
Pilih salah satu resep tersebut dan lakukan secara teratur 2 kali sehari.


💦💃

PIPERIS FOLIUM

Daun Sirih ( Piperis Folium )



Nama Lain                               : Daun Sirih
Nama Tanaman Asal               : Piper Betle
Keluarga                                  : Piperaceae
Zat Berkhasiat utama/isi          : Minyak atsiri yang mengandung Fenol khas yang disebut betelfenol atau aseptosol.
Penggunaan                              : Anti sariawan , anti batuk,anti Septik, Obat kumur.


Klasifikasi secara Ilmiah :
1. Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
2. Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
3. Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
4. Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)  
5. Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
6. Sub Kelas: Magnoliidae
7. Ordo: Piperales
8. Famili: Piperaceae (suku sirih-sirihan)
9. Genus: Piper
10. Spesies: Piper betle L.


PENGERTIAN :

Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.
Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.

Ciri-ciri batang, daun, dan bunga/buah :
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.

Kandungan dan manfaat :
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap.

Kegunaan dan Cara membuat:
1.Batuk : Siapkan 15 lembar daun sirih dan tiga gelas air. Cuci bersih daun tersebut dan rebus sampai tersisa menjadi tiga perempat bagian. Minum bersama madu.

2. Bronkitis
 : Rebus tujuh lembar daun sirih yang telah dicuci bersih bersama sepotong gula batu dalam dua gelas air bersih. Tunggu sampai tersisa menjadi satu gelas. Minum tiga kali sehari masing-masing sepertiga gelas.

3. Menghilangkan bau badan
 : Ambil lima lembar daun sirih dan rebus dengan dua gelas air. Tunggu sampai tersisa menjadi satu gelas. Minum di siang hari.

4. Luka bakar
 : Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih. Peras airnya dan tambahkan sedikit madu. Bubuhkan ke tempat luka bakar.

5. Mimisan
 : Siapkan satu lembar daun sirih yang agak muda, kemudian memarkan dan gulung. Gunakan untuk menyumbat hidung yang berdarah.

6. Bisul
 : Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih. Setelah itu giling sampai halus dan dioleskan pada bisul dan sekelilingnya. Balut dan ganti dua kali sehari.

7. Mata Gatal dan Merah
 : Sediakan 5-6 daun sirih muda dan segar rebus dengan segelas air sampai mendidih. Tunggu sampai dingin dan gunakan untuk mencuci mata dengan gelas cuci mata tiga kali sehari sampai sembuh.

8. Koreng dan Gatal-Gatal : Rebus 20 lembar daun sirih sampai mendidih. Gunakan air rebusan yang masih hangat untuk membasuh koreng dan gatal.

9. Menghentikan Gusi Berdarah
 : Rebus empat lembar daun sirih dalam dua gelas air. Gunakan untuk berkumur.

10. Sariawan
 : Ambil 1-2 lembar daun sirih kemudian cuci bersih. Kunyah sampai lumat dan buang ampasnya setelah selesai.

11. Menghilangkan Bau Mulut
 : Siapkan 2-4 lembar daun sirih, cuci bersih dan remas. Seduh dengan air panas lalu gunakan untuk berkumur.

12. Jerawat
 : Ambil 7-10 lembar daun sirih, cuci bersih dan tumbuk halus. Seduh dengan dua gelas air panas. Gunakan air tersebut untuk mencuci muka. Lakukan 2-3 kali sehari.

13. Keputihan
 : Rebus 10 daun sirih yang telah dicuci bersih dalam 2,5 liter air. Gunakan air rebusan yang masih hangat tersebut untuk mencuci vagina.

14. Mengurangi ASI Berlebih
 : Ambil beberapa daun sirih, cuci bersih dan olesi dengan minyak kelapa. Kemudian hangatkan di atas api sampai layu. Tempelkan di seputar payudara yang bengkak selagi masih hangat.


😉😊

Zingiberis zerumbeti Rhizoma

  • Nama lain       : Lempuyang gajah
  • Nama tanaman asal        : Zingiber zerumbet (Sm)
  • Keluarga         : Zingiberaceae
  • Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung zerumbon, Sineol, pinen, kariofilen, kamfer
  • Penggunaan    : Karminativa, stomakik
  • Pemerian                        : Bau aromatik, rasa pedas mirip mentol, agak pahit.
  • Bagian yang digunakan : Akar tinggal
  • Penyimpanan  : Dalam wadah tertutup baik


KLASIFIKASI:

ü  Perawakan: herba rendah sampai tinggi, perennial, batang asli berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 m.

ü  Batang: batang semu berupa kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa batang berkoloni, hijau.

ü  Rimpang: merayap, berdaging, gemuk, aromatik.

ü  Daun: tunggal, berpelepah, duduk berseling, pelepah; membentuk batang semu.

ü  Helaian: bentuk lanset sempit, terlebar di tengah atau di atas tengah, panjang 3-7 kali lebar, pangkal runcing atau tumpul, ujung sangat runcing atau meruncing, berambut di permukaan atas, tulang daun atau di pangkal, 14-40 x 3-8,5 cm, tangkai berambut, 4-5 mm.

ü  Lidah daun: tegak, tumpul, seperti membran, berambut 1,5-3 cm.

ü  Bunga: susunan majemuk bulir, bentuk bola atau memanjang, muncul di atas tanah, tegak, berambut halus, ramping tebal, 9-31 cm. 1,5-1,6 kali lebar, ujung agak membulat melebar, daun pelindung dengan ujung datar, ukuran 1,54 x 1,54 cm, sisik tangkai bulir 4-6, lanset, tumpul, berambut, merah, 3-6,5 cm. Daun pelindung sangat lebih besar dari kelopak, sama panjang dengan tabung mahkota.

ü  Ukuran bulir 3,5-10,5 x 1,75-5,5 cm. Kelopak: 13-17 mm.

ü  Mahkota: kuning terang, hijau gelap, atau putih, tabung 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang, ujung meruncing atau runcing, daun mahkota posterior paling besar 1,5-2,5 x 1-2 cm, bibir-bibiran bulat telur atau membulat, jingga atau kuning lemon, 12-20 x 15-20 mm.

ü  Benang sari: kepala sari elip-bulat memanjang, kuning terang, 8-10 mm, penghubung 7 mm.

ü  Putik: bakal buah 3 ruang, bakal biji banyak, posisi aksiler, tangkai putik bercabang dua bebas.

ü  Buah: bulat telur terbalik, merah, 12 x 8 mm.

ü  Biji: bulat memanjang bola, rata-rata 4 mm.

ü  Waktu berbunga : Januari- April. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Tumbuhan dapat ditemukan di Asia tropis, tumbuh liar di hutan dataran dengan ketinggian hingga 1200 m dpl., di Jawa sering ditanam di pekarangan dan tempat-tempat lain yang basah, tapi pada umumnya tumbuh liar. Lempuyang dapat ditanam dari potongan-potongan rimpang yang mempunyal mata tunas atau anakan muda. Pengolahan tanah dapat dengan bajak dan dicangkul hingga gembur, kemudian tanah dibuat guludan kecil-kecil dengan jarak 30-50 cm. Pupuk kandang, penyiangan gulma.



Kandungan Lempuyang Gajah

Kandungan yang ada dalam lempuyang gajah ini cukup banyak, diantaranya adalah minyak atsiri, sama dengan lempuyang pahit yang terdiri dari dipenten, sineol, akurkumin,  kariofilen, limonen, kadinen, humulenepoksid I, II, III, kariofilenoksid, humulenol I, II, heksahidro humulenon, heksahidrohumulenol II dan zerumbonoksid.
Kandungan lain yang ada dalam lempuyang gajah ini adalah lasetilafzelin.

Manfaat Lempuyang Gajah
Dengan banyaknya kandungan dalam lempuyang gajah seperti yang sudah disebutkan diatas, lempuyang gajah memiliki banyak manfaat. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Lempuyang gajah bisa untuk mengobati sakit empedu
2.    Lempuyang gajah juga bisa untuk menambah nafsu makan
3.    Lempuyang gajah bisa digunakan sebagai obat luar untuk mengatasi penyakit kulit seperti borok,
4.    Lempuyang gajah juga ampuh untuk mengatasi disentri serta diare
5.    Lempuyang gajah bisa digunakan untuk mengobati anak yang mengalami sakit perut atau kejang
6.    Pada kelinci, lempuyang bisa menghambat gerakan peristaltik di usus halus
7.    Lempuyang gajah juga bisa digunakan untuk mengobati sakit kuninh
8.    Lempuyang gajah bisa digunakan untuk membersihkan serta menetralkan darah
9.    Lempuyang gajah yang masih muda bisa dimakan secara langsung sebagai lalap

❤😊


FARMAKOGNOSI

PENGERTIAN FARMAKOGNOSI :

Kata Farmakognosi berasal dari dua perkataan Yunani yaitu Pharmakon yang berarti obat dan gnosis yang berarti ilmu atau pengetahuan.
Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofarmasetika.
Farmakognosi adalah sebagai bagian biofarmasi, biokimia dan kimia sintesa, sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang diuraikan dalam definisi Fluckiger. Sedangkan di Indonesia saat ini untuk praktikum Farmakognosi hanya meliputi segi pengamatan makroskopis, mikroskopis dan organoleptis yang seharusnya juga mencakup indentifikasi, isolasi dan pemurnian setiap zat yang terkandung dalam simplisia dan bila perlu penyelidikan dilanjutkan ke arah sintesa. Sebagai contoh Chloramphenicol dapat dibuat secara sintesa total, yang sebelumnya hanya dapat diperoleh dari biakkan cendawan Streptomyces venezuela.
Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa tumbuhan, hewan dan mineral yang jika diadakan identifikasi dan menentukan sistematikanya, maka diperoleh bahan alam berkhasiat obat. Jika bahan alam yang berkhasiat obat ini dikoleksi, dikeringkan, diolah, diawetkan dan disimpan, akan diperoleh bahan yang siap pakai atau yang disebut dengan simplisia, disinilah keterkaitannya dengan farmakognosi.


Beberapa istilah dalam pelajaran farmakognosi antara lain:
Simplisia : adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
Simplisia nabati : adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.
Eksudat tanaman : Adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
Simplisia hewani : adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
Simplisia mineral : adalah simplisia yang berupa mineral (pelikan) yang belum diolah atau dioleh dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Alkaloida : adalah suatu basa organik yang mengandung unsur Nitrogen (N) pada umumnya berasal dari tanaman , yang mempunyai efek fisiologis kuat/keras terhadap manusia.
Glikosida : adalah suatu zat yang oleh enzim tertentu akan terurai menjadi satu macam gula serta satu atau lebih bukan zat gula. Contohnya amigdalin, oleh enzim emulsin akan terurai menjadi glukosa + benzaldehida + asam sianida.
Enzim : Adalah suatu biokatalisator yaitu senyawa atau zat yang berfungsi mempercepat reaksi biokimia / metabolisme dalam tubuh organisme.
Vitamin : adalah suatu zat yang dalam jumlah sedikit sekali diperlukan oleh tubuh manusia untuk membentuk metabolisme tubuh. Tubuh manusia sendiri tidak dapat memproduksi vitamin.
Hormon : adalah suatu zat yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin yang mampengaruhi faal, tubuh dan mempengaruhi besar bentuk tubuh.
Pemerian : Adalah uraian tentang bentuk, bau, rasa, warna simplisia, jadi merupakan informasi yang diperlukan pada pengamatan terhadap simplisia nabati yang berupa bagian tanaman (kulit, daun, akar, dan sebagainya).

                                                                         
😊😊


CATHARANTHI RADIX (Akar Tapak Dara)

PENGERTIAN :


Tapak dara adalah perdu tahunan yang berasal dari Madagaskar, namun telah menyebar ke berbagai daerah tropika lainnya. Nama ilmiahnya Catharanthus roseus (L.) Don. Di Indonesia tumbuhan hias pekarangan ini dikenal dengan bermacam-macam nama, seperti di disebut sindapor (Sulawesi), kembang tembaga (bahasa Sunda), dan kembang tapak dÃ¥rÃ¥ (bahasa jawa). Orang Malaysia mengenalnya pula sebagai kemunting cinapokok rumput jalangpokok kembang sari cina, atau pokok ros pantai. Di Filipina ia dikenal sebagai tsitsirika, di Vietnam sebagai hoa hai dang, di Cina dikenal sebagai chang chun hua, di Inggris sebagai rose periwinkle, dan di Belanda sebagai soldaten bloem.






Apocynales
Catharathus roseus
Tapak Dara 


KLASIFIKASI TAPAK DARA :

Habitus           : Merupakan tumbuhan perdu dengan ketinggian 1 meter

Akar                : Memiliki sisterm perakaran serabut (radix adventicia) berwarna kecoklatan.

Batang             : Batang berbentuk bulat (teres) bagian pangkalny berkayu. Permukaan batang rata (laevis), arah tumbuh batang condong (ascendens), pola percabangan simpodial.

Daun               : Merupa daun tunggal terdiri atas tankai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Panjang daun sekitar 2-6 cm dan lebar 1-3 cm , bangun daunnya jorong (ovalis), ujung daun runcing (acutus), pangkal daun meruncing (acuminatus), tepi daun rata (integer), tulang daun menyirp (penninervis), duduk daun berhadapan (folia decusata). Permukaan daun mengkilap dan berambut.

Bunga              : Termasuk bung majemuk bisexualis .terdapat perhiasan bunga berupa corolla petal lepas berwarna merah muda tau putih, calyx terdiri dari 5 sepal lepas, dengan simetris bunga  actinomorph. Alat kelamin terdiri dari  stamenterdapat 5 buah dan letak anthera doorsifix. Pistillumberjumlah 1 buah letak ovarium superum memiliki 2loculus, carpellum, letak ovulum axilaris.

Buah                : Termasuk buah bumbung berisis banyak buah berwarna hitam.

KHASIAT :
  • Dapat mengobati luka bakar
  • Dapat mengobati bisul
  • Diabetes
  • Tangan gemetar
  • Mengobati kanker payu darah
  • Anemia
  • Asma
  • Leukimia pada anak
  • Dapat mencengah pembelahan kelenjar
  • Mengobati tumor pigmen
  • Bronchitis
  • Mengobati batu ginjal
  • Dan dapat mengobati hipertensi. (tekanan darah tinggi)
                                                                      😊😊